Couple Palace: Season 2 (2025)

Nonton Film Couple Palace: Season 2 (2025) Sub Indo | KITA NONTON

Nonton Film Couple Palace: Season 2 Sub Indo – Kita hidup di masa yang dapat disebut sebagai era ‘acara varietas kencan’. Banyak orang saling menyapa dengan, “Apakah kamu menonton <I’m Solo> (atau acara kencan lainnya) kemarin?” dan mencari ‘dopamin’ dari acara kencan tersebut, dan terkadang menggunakannya sebagai kesempatan untuk memahami orang lain dan merenungkan diri sendiri. Meski bentuknya berbeda-beda, kata kunci ‘cinta’ tidak dapat dipisahkan dari hiburan masa kini.

Secara garis besar, dapat dilihat bahwa perencanaan dan produksi yang berdasarkan aktualitas berhasil menyentuh hati penonton, namun ketertarikan pada cinta dan pernikahan, atau lebih tepatnya, kesenangan yang muncul ketika menyaksikan ‘kisah cinta orang lain’, juga tak kalah pentingnya. Dan acara varietas kencan dengan format serupa yang bermunculan seperti jamur mencoba membedakan diri dengan mengambil pendekatan yang lebih ‘realistis’ dan ‘merangsang’.

<Couple Palace> dari Mnet, yang mulai ditayangkan pada akhir Januari, juga muncul sebagai salah satu dari banyak acara varietas kencan. Konsepnya adalah ‘proyek pernikahan berskala besar untuk 100 pria dan wanita lajang.’ ‘Speed ​​Train’ dimulai dengan kalimat, ‘Kunci cinta dan pernikahan adalah waktu,’ dan saat syarat-syarat pernikahan, spesifikasi, dan penampilan terungkap, 50 kontestan wanita mengajak pria yang mereka sukai untuk berkencan.

Para lelaki tersebut, yang siluetnya terlihat, masing-masing mengemukakan dua ‘syarat perkawinan yang tidak dapat mereka lepaskan’, dan para lelaki yang mencantumkan syarat-syarat seperti ‘seorang perempuan yang akan mengurus rumah tangga setelah menikah’, ‘seorang perempuan tua yang akan mengurusnya seperti seorang ibu’, dan ‘seorang perempuan yang dapat melaksanakan upacara leluhur sebanyak enam kali’ langsung kehilangan suara. Setelah gaji dan pekerjaan terungkap, hitungan suara berfluktuasi. Lalu, tiba-tiba, pilihan dibuat langsung oleh orang-orang yang telah ‘dipilih’. Karena laju perolehan suara terus berfluktuasi, demikian pula pemilihannya.

Seperti kebanyakan acara kencan, acara ini juga memiliki format kencan 1:1 di mana Anda dapat melakukan percakapan lebih mendalam setelah melewati persyaratan eksternal. Bahkan percakapan yang disertai kegembiraan pun tidak dapat dihindari kecuali menjadi konsep yang pahit karena percakapan tersebut hanya diberi kesempatan jika kondisi dasarnya terpenuhi. Saat kereta terus melaju seperti ini, hanya mereka yang tidak terpilih yang tersisa.

Menyaksikan ‘cinta bertahan hidup’ semacam ini membuatku merasa rumit. Acara itu tidak mau menyembunyikan fakta bahwa ia mengandalkan hiburan, pasar kencan yang bermodal besar. Satu kalimat yang menggambarkan siaran di beranda tersebut berbunyi: